Kategori

Pengikut

Rabu, 07 April 2010

KOMAR, Lima Tahun Lagi Kita Ketemu di London, Sidney atau Paris


KOMAR, lima tahun lalu kamu hanyalah anak SMA yang tak pernah kepikiran akan bisa lulus kuliah. Kalo ditanya keinginan tentang kuliah jawabmu hanya “Aku ingin kuliah”, kalo ditanya jurusan apa jawabmu hanya “pokoknya kuliah”. Waktu itu kuliah seperti sebuah sosok yang asing bagimu yang selalu terhalang oleh masalah yang namanya biaya. Mau tanya tentang kuliah kepada orang tuamu, aku sudah tahu jawabnya “pasti tak tahu”, orang tua hanyamu hanya tahu bahwa mereka harus membanting tulang agar dirimu tetap bisa sekolah, dan mereka tak peduli apa jenjang dari nama sekolahmu. Yang penting kau berangkat pagi dengan pulang tidak terlambat karena tanggung jawab juga sudah menunggumu dirumah, entah sekedar untuk mencangkul, mencari rumput atau apalah namanya yang kadang Aku sendiri juga tak tahu istilah dari tanggung jawabmu itu.

KOMAR, sepuluh tahun lalu kau hanyalah anak esempe yang polos, setiap pulang sekolah selalu mendendangkan lagu favoritmu “akulah anak gembala, yang selalu riang serta gembira”. Lagu itu selalu kuingat hingga kini, aku sadar itu bukan hanya sebuah nyanyian tapi juga sebuah manivestasi darimu yang tiap hari sepulang dari bangku sekolahmu engkau harus mengembalakan kambing-kambing milik orang tuamu. Menerobos hutan di seberang sungai dibelakang rumahmu, rumah yang beralaskan tanah, dan berdinding bambu. Melawan matahari hingga menghitamkan kulitmu, melawan rimbunnya hutan hujan hutan tropis yang mulai terjarah kala itu. Begitulah hari-hari kau lalui mengesampingkan rasa kanak-kanak dan atau remajan yang aku sadar betul kau masih ingin bermain dan sedikit bercanda, tapi karena keadaan kau gadaikan masa-masamu itu karena kau tak punya opsi untuk memilih.

KOMAR, sekarang engkau menjadi seorang mahasiswa , yang harus membiayai kuliah dan hidup sendiri karena aku tahu engkau sudah begitu malu,karena begitu banyaknya meminta kepada orang tuamu. Dengan engkau belum bisa membalas setiap peluh yang dikeluarkan orang tuamu yang bisa mengantarkanmu pada kondisi, titik dan koordinat ini. KOMAR, tapi satu hal yang tidak berubah darimu, engkau tetap pergi ke sawah dan ladang meski sawahmu sudah tak seperi sawah yang dulu. Aku tahu hanya impian demi impian serta kerja keras yang menjadikanmu kuat bertahan hingga saat ini…

Dan satu hal engkau harus kaya, kaya dalam ilmu, kaya dalam hati dan kaya yang mungkin dimaknai manusia kebanyakan ini…

KOMAR, sepuluh tahun lagi mungkin kita akan bisa tertawa bersama atau menangis tersedu membaca tulisan ini. Karena Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan. [Diinterpretasikan dari pemikiran agung Harun Yahya oleh Andrea Hirata dalam EDENSOR]”

Selasa, 16 Maret 2010

Mendiagnosis Virus Asmara

By : Rangga Sunandar

Bermula dari pandangan mata terkena panah asmara, mabuk cinta, memendam rindu lalu jatuh cinta…………? Kata orang sich sejuta rasa indahnya ..
Hi bener ga sich…?

Bila ibnul qoyyim aljauziyah dalam thibunnabawi mengklasifikasikan jenis penyakit menjadi dua, hingga tersebutlah penyakit hati. Ternyata penyakit hati terbagi pula jenisnya, ada yang disebut penyakit syubhat yang disertai keragu-raguan (Q.S 2:10) dan penyakit syahwat yang disertai dengan kesesatan(Q.S 9:32).

Asmara merupakan salah satu merupakan penyakit hati yang berbeda dengan semua penyakit lain, sebab maupun cara penyembuhannya. Jika sudah mengkronis akan sulit disembuhkan oleh dokter manapun, gejala rasa sakitnya amat menyulitkan penderitanya, bias bahkan abstrak.
Asmara cinta pada hakikatnya adalah sesuatu yang dihalalkan. Sehingga kadang kondisi fisik tubuh bahkan ruhani merasa lebih segar dan fresh setelah mengkonsumsi cinta sesuai dengan dosis yang dianjurkan oeh syariat. Tapi siapa sangka, mengkonsumsinya melebihi kadar dosis yang ditentukan bahayanya melebihi formalin dan borak.

Indikasi atau ciri dari virus asmara yang ditimbulkan berupa degup jantung yang cepat ketika bertemu tambatan hati, salah tingkah ketika sedang bersama, hatinya jadi mellow, suka dengan lagu-lagu melankolis, senang dan sedih yang berlebihan, rasa berharap yang tinggi, takut kehilangan, memiliki motivasi yang labil, suka menyendiri atau ringkasnya sisi emosionalnya tidak stabil. Asmara cinta berubah membahayakan, biasanya kebanyakan konsumen cinta berawal dari ketidak beraturan didalam menggunakan fasilitas pandangan mata. Saat mata menangkap suatu rupa paras yang sesuai dengan tabiat nafsu jiwanya secara berlebihan, maka pandangan mata itu akan berubah menjadi inang yang mengandung virus. Bila virus itu mengendap dalam hati maka akan menyerang sisi power imunitasnya.

Apa yang terjadi selanjutnya tidak seperti orang kena masuk angin. Justru serangan penyakit asmara ini akan membahayakan susunan anatomi, kimia tubuh, dan hati. Selanjutnya virus penyakit ini akan mempengaruhi sisi kejiwaan penderita. Tak urung kebanyakan orang yang telah tejangkit virus ini lebih banyak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan akal sehat, lebih parah lagi bersebrangan dengan syariat alloh.

Virus asmara akan lebih mudah dan cepat berkambang biak pada pribadi tertentu yang memiliki hati kosong dari nutrisi cinta kasih kepada alloh swt, hati yang berpaling dari alloh swt menggantikan alloh swt, dengan selainnya.

Ayat pada Q.S 12:24 menunjukan bahwa keikhlasan merupakan factor penolak daripada adsorbsi virus asmara. Berarti hati yang ikhlas adalah setiap hati yang tidak kosong dari alloh swt. Hati yang tidak adalah hati yang dipenuihi bayangan yang di gandrungi cintanya. Asmara atau cinta yang sehat dan higienis adalah cinta yang dijalan alloh swt dan cinta karena alloh swt.
Karena cinta ini mengandung konsekuensi mencintai sesuatu yang di cintai oleh alloh swt, mencintai alloh dan rosulnya. Adapun cinta atau asmara yang tidak sehat adalah cinta karena kebetulan sama jalan hidupnya, madzhab atau sekte, hubungan kekerabatan, partnership dalam bisnis, mendapatkan sesuatu dari yang sicintai, sekedar kebutuhan atau karena tujuan apapun juga selain alloh swt.

Kesimpulannya virus asmara tidak dapat disembuhkan, melainkan dengan cara dilumpuhkan kemudian diarahkan virus itu bahkan dijadikan sebagai protector disaat hati terkena virus-virus lain (penyakit).

jangan lewatkan yaaa edisi berikutnya
o Cara melumpuhkan virus asmara
o Ranjau-ranjau cinta
o Tambatan hati, perlu ga yaa?
o Ada cinta di balik benci
o Jerat jerat asmara
o Toloooooong dia menembakku..de-el-el


SEBUAH HARAPAN

By: Rangga Sunandar

Saat baru sampai didepan kediaman (dari IM cape euy), aku duduk depan dengan mata yang memandang langit yang sedang gerimis hingga ku terbuai oleh suasana {alah lebay banget sich}, sang bayu menyapu jiwa yang sedang sendu ini maka buyarlah lamunanku yang telah aku lalui dari awal naik bis sampe sekarang, seperti ada yang beda sapuan sang bayu kali ini hingga menimbulkan pertanyaan dalam jiwa ini sampai kapankah perjalanan TSC dan gerakannya berlangsung secara individual atau hanya digerakan oleh pribadi-pribadi tertentu{13 mahasiswa}?

Sampai kapankah keluarga TSC lainnya yang dulunya jauh lebih banyak (±29 orang)dan memiliki semangat{sampe ada yang naik sepeda lho padahal jauh dari amis dan tugu ke karangdawa} lebih tinggi dari sekarang{sama z sich bedanya yang sekarang naik kendaraan bahkan sopirnya ganti-ganti lho ^_~}, dan saat ini hanya ada beberapa yang diam berpangku tangan , tanpa tergerak dan menyadari atau karena kesibukan kuliah atau hanya sekedar seni berkomunikasi dan menarik simpati? Aku tidak bermaksud men just tapi aku hanya ingin menggugah mana semangat yang dulu?

Yang membuat rongga dada ini seakan mau pecah tiada lain karena lingkungan dan tanggungjawab melihat keadaan yang sekarang (baca : zaman modern), gerakan kita bukan hanya amanat yang harus dipikul oleh seseorang/beberapa orang, bahkan amanat ini merupakan tanggungjawab setiap elemen (khususnya keluarga TSC) dimanapun berada, apapun posisinya, serta apapun kemampuan dan sesuai kesanggupannya dan apa-apa yang dapat kita persembahkan.

Seorang penyair bersenandung:

Engkau menganggap dirimu suatu yang sepele

Padahal dalam dirimu tersembunyi

Kekuatan alam yang sangat besar (rangga sunandar hehe he becanda kok)

Hal ini bukan berarti bahwa kita tidak dapat mengambil pelajaran atau pengalaman yang telah dirintis oleh orang lain yang mendahului kita. Hal tersebut justru sangat bermanfaat dan sangat terpuji bahkan upaya saling memberikan nasehat,ilmu dan segala hal (tentunya yang positif lho )merupakan salah satu tujuan dan motto dari TSC, namun bukan berarti kita sudah merasa puas (merasa sudah baik,benar de-el-el) dan bersandar pada pengalaman para pendahulu, tanpa berfikir kreatif dan inovatif.

Hal inipun bukan berarti bahwa semua elemen harus menjadi para pemimpin dan pemikir dalam gerakan kita tentunya ada yang sebagai konseptor dan lapangan serta controller. Yang dituntut adalah agar kita (KB TSC) jangan sampai tercerai berai sehingga amanat sebuah gerakan dianggap hanya sebagai tanggung jawab orang atau kelompok tertentu. Padahal bukan hanya mereka yang harus senantiasa berfikir, menyusun langkah dan strategi serta berkreasi menciptakan inovasi baru dalam gerakan ini sahabat-sahabat juga memiliki potensi yang sama justru akan dahsyat apabila kita padukan dengan ikatan kekeluargaan.

Dalam sebuah gerakan terkadang harus jatuh-bangun{ lagunya megy z kali } dalam kegagalan, namun dibalik itu usaha kita akan semakin mendekati keberhasilan {amieeeeeeeeeen!!}, karena belitan kegagalan yang menggelayuti justru semakin mematangkan pengalaman serta menggelorakan semangat dan tekad. Sesungguhnya ketakutan terhadap kegagalan, atau ragu dalam berbuat dapat dipastikan merupakan hasil dari adanya “kesantaian jiwa” atau “kebanggaan jiwa terhadap kejayaan masa lampau”.karena yang tidak pernah berbuat kesalahan adalah mayat yang tidak dapat bergerak kesana kemari. Hal-hal yang seperti ini memiliki peran yang sangat besar dalam menenggelamkan ambisi seseorang, melumpuhkan gerakannya dan menyempitkan akal pikirannya. Maka hanya institusi(lembaga, yayasan, atau gerakan{TSC})yang bisa mematangkan{kaya yang lagi masak z} dan membina kepribadian, menggelorakan semangat, saling menguatkan tekad serta memperluas pengetahuan dan cakrawala berfikirnya seseorang, karena disini kita belajar berkeluarga, belajar memahami karakter dari tiap individu, mengembangkan diri de-el-el (IQ,EQ,SQ dan AQ).

Ingat Baik-Baik, sebuah gerakan tidak akan pernah berhasil apabila para pendukungnya menyibukan waktu senggangnya hanya untuk memperturutkan hawa nafsunya(ego)!.

Sebuah gerakan tidak akan pernah berhasil apabila para pendukungnya hanyalah sekumpulan orang yang lalu lalang kesana kemari tanpa arah dan tujuannya yang jelas dan hanya sekedar menjalankan rutinitas dan menanti perubahan social dilingkungan kita, tentunya sahabat-sahabat ingat perkataan salah satu pendiri TSC dalam bentuk pertanyaan yang mana jawabannya tidak perlu diucapkan cukup dalam hati saja dengan jujur “apakah kita ini ingin menjadi bagian yang memperbaiki keadaan atau memperburuk keadaan?”pertanyaan yang dilontarkan pada saaat training pertama pada generasi pertama.

oleh karena itu kehadiran sahabat-sahabat sangat kami harapkan, mari baktikan potensi kita{harta, pikiran, tindakan,ilmu, dan jangan lupa jiwa pinknya (alah so sweeeeeet)} untuk gerakan dan perjuangan kita karena kamu bisa

wallahu alam


 

© Copyright by TRAINING AND STUDY COMMUNITY | Template by BloggerTemplates | Blog Tricks at Blog-HowToTricks